Rektor Untag Semarang Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi telah menyampaikan sambutan pembukaan pada acara “Pembinaan Karakter” bagi mahasiswa penerima beasiswa Untag Semarang, yang digelar di Gedung Grha Kebangsaan Kampus Untag Semarang, belum lama ini.
Melalui Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP-Kuliah (Formadiski), Untag Semarang telah menyelenggarakan Pembinaan Karakter dengan topik public speaking untuk para mahasiswa peraih beasiswa. Pada acara tersebut telah dihadiri lebih dari 300 mahasiswa yang terdiri dari penerima beasiswa Bidikmisi, KIP, UntagSatu, Tunas Bangsa dan mahasiswa berprestasi, yang diselenggarakan di gedung Graha Kebangsaan kampus Untag Jl. Pawiyatan Luhur Semarang, belum lama ini.
Rektor Untag Semarang Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi saat membuka acara tersebut lebih menekankan pada pembinaan karakter bagi mahasiswanya, agar senantiasa menjadi mahasiswa yang berkarakter dan berjiwa pancasila.
Dalam pembinaannya, rektor menyampaikan bahwa untuk menjadi mahasiswa yang berkarakter pancasila, dibutuhkan rasa tanggung jawab, kritis, selalu mengedepankan kepentingan umum, dan senantiasa mencintai produk Indonesia.
Adapun Dr. Indra Kertati, M.Si selaku narasumber pada agenda ini telah memberikan pendalaman materi dengan tema “Why do we have to talk?” kepada mahasiswa yang hadir.
Dr. Indra Kertati yang juga merupakan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Untag Semarang itu menyamapaikan, bahwa manfaat public speaking antara lain adalah mengurangi ketidaktahuan, mengurangi tekanan, memperbaiki hubungan, memahami dan menyelesaikan permasalahan. Faktor bakat, lingkungan, dan latihan adalah ketiga faktor pembentuk public speaking, jelasnya.
Menurutnya, permasalahan yang dialami oleh sebagian orang ketika akan berbicara di depan umum disebabkan adanya perasaan cemas, kurang menguasai materi, dan kurang berpengalaman dalam teknik publik speaking.
Untuk mengatasi hal itu, dia telah membagikan tips guna mengatasi ketiga masalah tersebut, yaitu ada beberapa teknik public speaking yang dapat dipelajari oleh para mahasiswa. Pertama adalah variasi suara yang mencakup volume, intonasi, dan kekerasan suara. Teknik kedua adalah mengenai ekspresi wajah yang menurut narasumber jika akan berbicara di depan umum hendaknya diawali dengan senyuman dan pastikan kontak mata tidak tertuju pada satu benda. Tambahnya, bahasa tubuh menjadi teknik penting yang ketiga dalam menguasai public speaking.
Salah satu mahasiswa peraih beasiswa yang hadir, Bulan Wahyundha Rachma Putri (Fak. Hukum) sangat antusias dengan adanya Pembinaan Karakter ini. “Tema public speaking ini sangat relevan dengan mahasiswa milenial seperti kami. Apalagi sekarang sudah masuk era digital, kita sebagai generasi muda mau nggak mau harus menguasai publis speaking dimanapun kita berada, saat online maupun offline”, katanya.