Mahasiswa Program studi Arsitektur Fakultas Teknik Untag Semarang meraih juara II dalam lomba desain yang diselenggarakan oleh Mitra 10 IDEA Arsitektur Design Competition 2019, di Jakarta, kemarin. Lomba desain yang mengusung tema “Contemporary Small House” ini diikuti lebih dari 800 peserta, dibagi menjadi dua kategori yakni untuk mahasiswa dan profesional. Tim Untag yang memperoleh juara II itu adalah Moh Hilman Fauzi dan Nurman Satria Herlangga. Adapun juara I diraih oleh mahasiswa arsitektur Bina Nusantara Jakarta, sedangkan juara III dipegang oleh Tadulaku Palu.
Para pemenang selain memperoleh piala, juga menerima uang pembinaan cukup menggiurkan. Juara I mendapat Rp 25 juta, juara II mendapat Rp 20 juta, sedangkan juara III memperoleh Rp 15 juta. Kemenangan ini tentu tidak lepas dari kerja keras mahasiswa tersebut dalam mempersiapkan lomba desain yang diikuti, serta arahan dan motivasi dari para pembimbingnya, Yakni I Wayan Andhika W, ST., M.Ars dan Djudjun Rusmiatmoko, ST., M.Ars, hingga mereka bisa menjadi juara.
Menurut pantauan Dekan Fakultas Teknik Dr. Ir. Retno Ambarwati SL, MT mereka memang pantas meraih juara. Hal itu tampak dari persiapan yang dilakukan sebelum lomba, serta melihat kepeiawaian mahasiswanya dalam mendesain rumah kecil itu. ”Semoga ini bisa menjadi batu loncatan untuk meraih juara I pada tingkat Nasional ataupun internasional pada ajang lomba desain mendatang.”, tandasnya.
Rektor Untag Prof Dr Suparno, M.Si yang selama ini selalu memotivasi dosen dan mahasiswanya agar selalu melakukan loncatan prestasi, baik dibidang akademik maupun dibidang lainnya, sangat bangga karena mahasiswanya telah menyabet juara nasional pada lomba desain di Jakarta.
Prof Suparno mengimbau agar sang juara tidak cepat merasa puas dengan prestasi yang diraihnya, tetapi perlu ditingkatkan lagi pada ajang yang lebih bergengsi, karena pengalaman dan penghargaan itulah yang akan mengubah hidupnya dalam dunia kerja kelak.
Rektor menjelaskan, “pada semester ini Fakultas Teknik Untag telah memunculkan banyak prestasi mahasiswa hingga memperoleh juara dari berbagai lomba.” Tentunya hal ini tidak lepas dari niat dan kejelian dari para dosen pembimbing dalam memilih mahasiswa yang memiliki kepandaian dan bakat tertentu untuk di didik, dimotifasi, diarahkan dan menjadi petarung yang siap dilombakan.
